Reading Experience: Harry Potter and The Cursed Child

Inget banget pertama kali baca pengumuman bahwa J.K Rowling akan rilis buku sekuel terbaru Harry Potter itu pas bulan Februari, terus langsung heboh-heboh sendiri, ngecek kebenaran beritanya karena takutnya cuma HOAX; dan akhirnya setelah benar-benar teryakinkan, barulah bisa ikut beneran excited dan tanpa ba-bi-bu langsung ikutan PO dari Periplus (lumayan, diskon 20% booo). Sempet drama juga sih menanti bukunya buat sampai di tangan, soalnya pake acara ketahan lama pula di kurir TIKI-nya. Tapi pada akhirnya semua berakhir manis karena buku Harry Potter and The Cursed Child ini akhirnya sampai di pelukan.HPANTCC

No synopsis here just pure fangirling. Probably a little bit spoiler included

    • I really adore Albus-Scorpius friendship!!!
      Pertemuan pertama mereka di gerbong kereta dan bersedianya Albus untuk stay di gerbong Scorpius mungkin jadi awal mula persahabatan mereka. Bagi saya lucu banget lah ini persahabatan mereka. Padahal ayah-ayah mereka pas zaman sekolah itu musuhan banget, tapi anak-anaknya bisa super akur banget dan jadi bff. Dan berkat Albus-Scorpius jugalah akhirnya bisa ngeliat sedikit Drarry moment di buku ini.
    • Scorpius is such a sweet child, can’t help but loving him throughout the book!
      Meskipun diterpa gosip-gosip tidak sedap seputar asal-usulnya dan status keluarganya yang cukup terkenal sebagai kalangan Death Eater, Scorpius tetap berhasil jadi seorang anak yang penyayang dan setia kawan, tidak membeda-bedakan status darah seperti layaknya kakeknya dulu. Scorpius is also a smart-head, a geek, similar to Hermione also. Dan disini nampaknya Dramione shipper macam saya hanya bisa berdelusi jikalau Draco married Hermione, mungkin anaknya ya kurang lebih macam Scorpius ini. Oh and I love how Scorpius has a crush on Rose (Hermione-Ron’s daughter). Official legacy to the Dramione ship. #cries
    • Cerita alternate worlds yang fanfic-y banget
      Iya, alternate worlds yang ditampilkan di cerita ini serasa kayak fanfic. Well-written fanfic sih. Buat saya pribadi ada nilai enjoyment-nya tersendiri dan tetap bagus, tetap kece dan menarik. Pesan moral: Efek dari mencoba mengubah masa lalu tentu ada cost-nya sendiri buat di masa depan. Salah action sedikit akan membuat orang tidak nikah dan tidak akan bertemu jodoh, atau membuat seorang pahlawan mati dan membuat dunia jadi lebih  mencekam. 
    • Shocked abis setelah diungkap bahwa ternyata Voldemort punya keturunan! Tapi punya idung. Hahaha
    • Baper setiap ada adegan Harry ngobrol sama Dumbledore, dan Scorpius ketemu Snape
    • Ceritanya KURANG PANJAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANG
      Serius cuma itu komplain utamanya. Berhubung memang formatnya berupa script, jadi ya jelas less-descriptive dan less-longer dibanding buku-buku terdahulunya. Cuma ya da aku mah apaan atuh, namanya pengemis cerita kan. Udah untung dikasih bacaan baru gitu kan sama Kanjeng Ibu J.K Rowling, sekalian ini kan jadi ajang doi latihan bikin script screenplay juga gitu kan… buat Fantastic Beast and Where To Find Them. Jadi yaa for a while mari cari-cari fanfic yang worth to read.

2 thoughts on “Reading Experience: Harry Potter and The Cursed Child

    • aisukoohii says:

      Kalau udah pernah baca seri Harry Potter sebelumnya, harusnya sih gak akan njelimet ya. Toh ini bentuknya script, jadi macam dialog dan deskripsi adegan pun ga sedetail versi novel-novel sebelumnya juga. Yang pasti less njelimet ketimbang kalau baca book series-nya Dan Brown.

      Like

Leave a comment